MENUNGGU PART II

erang terik panas menyengat, gelap guyuran hujan dingin memggigil,

angin laut dan sebentar angin darat

siang lahir dan kemudian mati lalu bangun ketika malam

nafas letih berhembus jiwa lelah bercerita

kakimu yang kuat seketika tak mampu menopang tubuh

matamu yang tajam hanya menanggkap gelap

tubuh kekarmu mulai rapuh, dekap eratmu perlahan merenggang

jiwa raga membudak pada waktu

tak mampu melawan hanya pasrah berserah

tak mampu ku tak sanggup melawan.

mengharap untaian perjalanan panjang,

mimpipun hanya pelengkap khayal

daun menguning kemudian patah dan jatuh

semua akan berganti semua akan berubah dan kembali.

perjalan begitu cepat seperti saat kau terjaga

usah kau sempatkan duduk terbahak

sementara tak tau esok kau menangis

katakutan tak mampu merubah, air matapun tak sanggup mengobati

tak sedikitpun keabadian yang kau kumpulkan berkurang

hanya kefanaan yang kau tinggalkan

tak perlu menangis merunduk berharap belas kasih

akhir selalu menyenandungkan nada-nada suci...